Somata News, melaporkan proses wawancara calon surveyor PKLU (Puskesmas, Klinik, Laboratorium Kesehatan dan Unit transfusi darah) dilakukan oleh Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Primer "Lafkespri" tahap pertama, yaitu tgl.12-13 Agustus 2022.
Wawancara calon surveyor tahap pertama tersebut dilakukan oleh sekitar 60 orang pewawancara terhadap 319 dari sekitar 1200 calon surveyor yang mendaftar, artinya masih ada sekitar 800-an orang yang menunggu wawancara tahap kedua dalam waktu dekat. Angka ini terus bertambah mengingat begitu banyaknya animo tenaga kesehatan yang ingjn menjadi surveyor LAFKESPRI.
Dr.dr.Nurhaidah Achmad yang disapa Nunu Achmad, "Sekjen LAFKESPRI" yang dihubungi menyampaikan,
"proses wawancara berjalan lancar sesuai rencana sehingga semua peserta dapat mengikuti wawancara dengan baik, begitu pula dengan seluruh pewawancara yang terdiri dari surveyor dan pengurus, semuanya professional, kompak dan langsung mengisi hasil wawancara di aplikasi yang diberikan sehingga memudahkan dalam proses analisis oleh tim seleksi.
Hal tersebut bukan tanpa alasan karena Lafkespri dilengkapi dengan sistem IT yang mumpuni. Walaupun masih ada kekurangan, tapi kami terus memperbaikinya, sehingga masukan dari seluruh peserta merupakan vitamin bagus untuk peluang perbaikan sistem IT LAFKESPRI yang berlangsung terus menerus, Ucap Nunu Achmad.
Lanjutnya...
LAFKESPRI membuka ruang sebesar-besarnya bagi para calon surveyor di seluruh Indonesia, karena merupakan komitmen LAFKESPRI kepada kementerian kesehatan untuk dapat menyediakan surveyor PKLU yang kompeten dan profesional di seluruh provinsi di Indonesia. Calon surveyor sangat antusias, bahkan ada yang sudah hadir di zoom meeting sejak jam 5.30 WIB pagi, padahal wawancara dimulai jam 08.00 WIB. Namun agar tidak tegang, LAFKESPRI menampilkan video profil dan video workshop dengan diiringi musik, sehingga peserta nyaman saat proses menunggu wawancara.
Salah satu peserta Wawancara dari Makassar An.Mujahida (jida)..yang sempat dihubungi mengatakan, LAFKESPRI betul-betul profesional dan proporsional dalam memberikan kesempatan dan memudahkan bagi calon surveyor.
Awalnya ragu dengan proses wawanca karena yang diketahui amat sulit mengikuti proses seleksi administrasi calon surveyor apalagi sampai pada proses wawancara. Imbuh Jida, ternyata sangat mudah prosesnya dan pewawancara yang ramah, bersahabat dan memberikan pencerahan.... *hat*